Bagi kemitraan investasi kita, tahun 2022 merupakan tahun yang cukup mengecewakan seperti yang dapat terlihat pada bagian awal dari tulisan ini. Kami sebagai pengelola, tidak mampu memanfaatkan momentum peningkatan harga komoditas global. Hal ini sejak awal merupakan desain dari kebijakan investasi yang kami terapkan dimana kami menghindari saham-saham yang bergerak pada sektor komoditas dengan pertimbangan: (1) perusahaan komoditas merupakan price taker, (2) harga komoditas yang sulit diprediksi terutama bagi individu yang tidak memiliki expertise di pasar komoditas, (3) adanya concern terkait isu sustainability. Kami dengan kerendahan hati tetap mengakui bahwa kami telah melakukan kesalahan di 2022. Namun kami percaya, performa investasi tidak dapat disimpulkan dari performa 1 tahun saja dan oleh karena itu tidak akan berhenti untuk melakukan perbaikan dalam proses investasi yang kami lakukan.
Author: Pratama Investments
Laporan Tahunan (No. 5/2021)
Di tahun 2021, Pratama Investments mencatatkan pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit sebesar +22.03% (YoY), lebih tinggi 1553bps dibandingkan pertumbuhan indeks acuan ISSI yang tumbuh sebesar +6.50% (YoY) pada periode yang sama. Secara kumulatif, sejak diinisiasi pada 5 Agustus 2016 hingga akhir 2021, NAB per unit tumbuh sebesar 25.24% (setara dengan annual equivalent rate/AER sebesar 4.25% p.a.), atau lebih tinggi 1960bps jika dibandingkan dengan ISSI yang tumbuh sebesar 5.63% (setara dengan AER 1.02%) pada periode yang sama.
Laporan Tahunan (No. 4/2020)
Di tahun 2020, Pratama Investments mencatatkan pertumbuhan NAB per unit sebesar -6.51% (YoY), lebih rendah 105bps dibandingkan pertumbuhan indeks acuan ISSI yang tumbuh sebesar -5.46% (YoY) pada periode yang sama. Secara kumulatif, sejak dibentuk pada Agustus 2016, NAB per unit tumbuh sebesar 2.62% (setara dengan annual equivalent rate/AER sebesar 0.59% p.a.), atau lebih tinggi 344bps jika dibandingkan dengan ISSI yang tumbuh sebesar 0.82% (setara dengan AER 0.19%) pada periode yang sama.
Jas Merah
So, sekarang kita telah mengalami sendiri apa yang dinamakan krisis dan pengaruhnya kepada portofolio investasi kita. Mungkin kali ini kita masih belum bisa melewati kondisi tahun 2020 ini dengan baik, namun bukan berarti kita tidak bisa belajar dari pengalaman kali ini untuk mempersiapkan diri kita untuk menghadapi krisis-krisis lainnya di masa depan dengan lebih baik. Good luck....!!!
Laporan Tahunan (No. 3/2019)
Sebagaimana kami sampaikan sebelumnya, tahun 2020 ini diwarnai dengan wabah COVID-19 yang berpengaruh negatif terhadap perekonomian dan dunia usaha. Namun demikian, kami tetap optimis bahwa kondisi ini akan segera berlalu dan perekonomian akan kembali pulih. Tantangannya adalah sejauh mana perusahaan-perusahaan dalam portofolio dapat melakukan penyesuaian dalam model bisnisnya dan seberapa besar kemampuan likuiditasnya untuk bertahan dalam masa pandemi ini.
Pasar Saham: Membangun Kekayaan atau Transfer Kekayaan
Sayangnya, ketimbang menjadi mekanisme dalam distribusi kekayaan, pasar saham hingga saat ini masih berpotensi menjadi mekanisme untuk transfer kekayaan. Ya, transfer kekayaan dari pemain-pemain ritel yang clueless kepada pemain-pemain besar atau bahkan kepada manajemen perusahaan dan pemegang saham mayoritas. Dari sisi lain, bisa juga menjadi mekanisme transfer kekayaan dari investor ritel kepada broker dan manajer investasi. Alih-alih menumbuhkan kekayaannya melalui pasar modal, seseorang bisa jadi bangkrut karena terlibat dalam pasar modal.
Investor Cerdas Paham Siklus
Bagi seorang investor, memahami siklus kredit merupakan hal yang sangat penting. Dengan mengetahui di mana posisi siklus kredit yang terjadi saat ini, maka seorang investor akan dapat mengambil keputusan investasi dengan baik. Menghindari membeli/menjual aset ketika siklus kredit berada di puncak dan secara agresif membeli aset ketika siklus kredit berada di dasarnya.
Menyederhanakan Proses Investasi
Kompleksitas dalam proses investasi bukan jaminan dapat menghasilkan kinerja investasi yang memuaskan. Namun bukan berarti kita menyederhanakan dan meremehkan analisa atas suatu investasi. Kata kuncinya adalah fokus pada investasi yang anda ketahui (atau mudah dipelajari) model bisnisnya (bahasa kerennya, circle of competence) dan hindari investasi pada hal-hal yang anda sendiri tidak dapat menjelaskannya kepada orang lain dengan bahasa yang sederhana atau yang melibatkan proyeksi-proyeksi jangka panjang yang penuh dengan ketidakpastian.
Nasehat Warren Buffett – 2017’s Letter to Shareholders
"In our search for new stand-alone businesses, the key qualities we seek are durable competitive strengths; able and high-grade management; good returns on the net tangible assets required to operate the business; opportunities for internal growth at attractive returns; and, finally, a sensible purchase price."
Laporan Tahunan (No. 2/2017)
Tahun 2017 merupakan tahun yang sangat menarik dan juga tahun yang penuh dengan pencapaian rekor tertinggi pasar saham domestik. Per 29 Desember 2017, IHSG ditutup pada level 6,355.65 atau tumbuh sebesar 19.98% (18.23%, metode bunga majemuk) selama tahun 2017 dan ISSI ditutup pada level 189.86 atau tumbuh sebesar 10.33% (9.83%, metode bunga majemuk) selama tahun 2017.